Label

Kamis, 12 Mei 2016

Contoh Laporan Biologi Dasar tentang Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk Dan Struktur Sel





LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL”


Oleh:
Nama : INGGIL ISMIHARTO
NIM : 150210101051
Program Studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA
Kelompok : II


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I. JUDUL
Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

II. TUJUAN
a. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
b. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
c. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

III. DASAR TEORI
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu bnayak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk men ingkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus (TIM DOSEN PEMBINA, 2012:1).
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek dengan ukuran kecil seperti sel, organism  bersel satu, organel sel,dan lain-lain. Berdasarkan sumber pengcahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron (Lelono,2002:1).
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan diatas kaca obyek, dalam medium air, dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu. Bayangan yang teerbentuk oleh mikroskop adalah terbalik (Parjatmo, 1987:1-7).
Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya ini dapat mengamati sel-sel hidup. Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop electron memfokuskan seberkas electron melalui specimen atau pada permukaannya. Kedua mikroskop tersebut selain berbeda sumbernya ternyata juga berbeda jenis bahan lensanya, yaitu pada mikroskop electron tidak dapat mengamati sel-sel hidup (Neil,dkk,2010:103).
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga siste lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Tabung mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala monokuler atau binokuler. Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan preparat atau meja mikroskop.
Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop yang tanpa alat penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin berfungsi untuk  mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kondensor (TIM DOSEN PEMBINA, 2012:2)
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan miroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran (magnifition) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya (Campbell, 2008:103)






Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Parameter terpenting ketiga dalam mikroskopi adalah kontras, yang mempertajam perbedaan dalam bagian-bagian dari sampel (Campbell, 2008:103)
Lensa Okuler maupun Obyektif mempunyai peranan penting di dalam mikroskop. Lensa Okuler mempunyai sifat maya, tegak, dan diperbesar. Sedangkan Lensa Obyektif mempunyai sifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Dari sifat-sifat tersebut maka selain benda atau obyek yang diamati mengalami perbesaran juga mengalami perubahan kedudukan.
Ciri yang penting pada Lensa Obyektif selain pembesarannya (missal 40x) adalah nilai Aperatur (NA) yaitu ukuran daya pisah suatu Lensa Obyektif yang akan menentukan daya pisah spesium yakni kemampuan Lensa Obyektif untuk menunjukkan struktur-struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah (Supriyanto,dkk,1992:5).

Cara menggunakan Mikroskop
Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah sebagai  berikut :
1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai maksimal;
2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor menjadi terang;
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor;
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop;
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas penutup;
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Catatan: pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif perbesaran lemah terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga di peroleh pencahayaan yang cukup
 (Tim Pengampu Mata Kuliah, 2015:1).
Scanning Electron Microscopy (SEM) digunakan untuk mengamati detil permukaan sel atau struktur mikroskopik lainnya, dan dan mampu menampilkan pengamatan obyek secara tiga dimensi. Mikroskop ini digunakan dalam penelitian industri (Aprilia,S,dkk,2011:30)
Aureus adalah uji scanning elecron microscope yang bertujuan untuk menyimpulkan bahwa sel biji kakao mengalami pembesaran ukuran diameter tanpa terpisahnya septum (Fista,D,2014:337)
Sel merupakan satuan structural terkecil dari suatu organism hidup. Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan , namun tetap mempunyai persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel-selnya.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosom, sentrosoma yang di dalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu. Dalam hal ini adanya membrane plasma, mitokondria, reticulum endoplasma, aparat golgi, nucleus atau inti sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan (Tim Pengampu Mata Kuliah, 2015:3).

IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
d. Skalpel
e. Silet tajam
4.1.2 Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “b” dan “q”
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen Blue
f. Alkohol 70%
4.2 Langkah Kerja
4.2.1 Pengamatan Potongan Huruf “b” dan “q”














4.2.2 Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
a. Pengamatan Epitel Rongga Mulut (Sel Hewan)















b. Pengamatan Sel Bawang Merah(Sel Tumbuhan)













V. HASIL PRAKTIKUM
1. Pengamatan terhadap huruf “b” dan “q”.
NO BENDA Objek (Sebelum) Objek (sesudah)
1 Potonga kertas bertuliskan huruf “b” b q
2 Potongan kertas betuliskan huruf “d” d p

Kesimpulan :
Jadi , bayangan yang dihasilkan merupakan bayangan cermin karena letak bayangan terbalik . Saat di geser ke kanan , bayangan bergeser ke kiri dan sebaliknya. Saat objek digeser ke atas , bayangan bergeser ke bawah dan sebaliknya.







2. Pengamatan terhadap sel tumbuhan (Allium Cepa) bawang merah.


3. Pengamatan terhadap sel hewan (Epitel Cell).




VI. PEMBAHASAN
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Pada praktikum kali ini, kami mengamati menggunakan mikroskop cahaya (cahaya bersumber dari lampu). Komponen-komponen pada mikroskop cahaya adalah:
a. Lensa okuler, lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
b. Tabung mikroskop, berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
c. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
d. Pengunci tabung mikroskop
e. Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
f. Penjepit preparat, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
g. Meja preparat, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
h. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
i. Pemutar kondensor, berfungsi menggerakkan kondensor naik atau turun.
j. Pemutar kondensor, berfungsi menggerakkan kondensor naik atau turun.
k. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
l. Pengatur penjepit preparat, berfungsi mengerakkan penjepit preparat
m. Pemutar kasar, berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
n. Pengatur halus, berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada pemutar kasar.
o. Pengatur penjepit preparat, berfungsi mengerakkan penjepit preparat.
p. Sakelar Lampu, berfungsi menghidupkan atau mematikan lampu
q. Pengatur Intensitas cahaya, berfungsi mengatur lampu redup atau menyala terang
r. Lampu, berfungsi sebagai sumber cahaya
s. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
t. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Perbesaran total dari mikroskop dihasilkan dari perkalian dari daya lensa okuler dengan lensa objektifnya:
a) Objektif 4 x, okuler 10 x, perbesaran total 40 x
b) Objektif 10 x, okuler 10 x, perbesaran total 100 x
c) Objektif 40 x, okuler 10 x, perbesaran total 400 x
d) Objektif 100 x, okuler 10 x, perbesaran total 1.000 x (minyak emersi)
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler.
Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Ini mengakibatkan dalam bentukan bayangan objek yang terlihat pada lensa okuler terbalik dengan objek yang sebenarnya. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Oleh lensa okuler bayangan ini akan diteruskan dan membentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar. Sehingga dpat dikatakan bayangan benda mengalami dua kali pembesaran. Bayangan dari lensa okuler inilah sebagai bayangan akhir yang dilihat oleh pengamat.
Uraian diatas sangat sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan saat praktikum. Huruf yang mulanya “b” terlihat dalam mikroskop menjadi “q” dan “d” terlihat dalm mikroskop menjadi “p”. Serta dalam pengamatan dilakukan pergeseran objek benda ke arah kanan, maka bayangan terlihat dalam lensa okuler objek bergeser kea rah kiri, begitu juga dengan pergeseran objek kea rah kiri, maka bayangan yang terlihat dalam lensa okuler, objek bergeser ke arah kanan.
Selanjutnya , kami mengamati tentang sel hewan dan sel tumbuhan. Sel merupakan satuan structural terkecil dari suatu organism hidup. Struktur  dasar dari sel adalah sama pada semua makhluk hidup. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel-selnya.
Pada pengamatan kedua ini, kami mengamati susunan mengenai sel hewan dengan menggunakan epitel rongga mulut. Perbesaran yang kami pakai adalah 4 x 10 dan 10 x 10. Dari pengamatan epitel rongga mulut tersebut tampak bagian-bagian yaitu membrane sel, sitoplasma, dan inti sel. Membrane sel (membrane plasma) merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma. Membrane plasma ini bersifat selektif permeable dan fungsinya melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya berbagai zat, serta sebagai reseptor rangsang dari luar. Membrane plasma ini terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid. Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membrane sel terdiri atas glikoprotein, lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu lapisan protein perifer dan integral. Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar membrane inti. Komponen utama penyusun sitoplasma diantaranya: sitosol, substansi genetic, sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel, organel-organel sel. Sedangkan inti sel biasanya terletak di tengah.
Selanjutnya, kami mengamati susunan pada sel tumbuhan dengan menggunakan sel bawang merah (umbi lapis bawang merah) dengan perbesaran 10 x 10. Dari pengamatan tersebut didapat bentuk dari sel bawang yang berbentuk heksagonal (segi enam) yang tersusun rapat. Hal tersebut dikarenakan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pectin. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan. Adanya dinding sel mengakibatkan bentuk sel tumbuhan relative tetap. Dinding sel dapat mengalami penebalan (lignifikasi) yang mengakibatkan xylem dan sklerenkim mengayu.

VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan :
1. Komponen mikroskop terdiri dari: Lensa okuler, tabung mikroskop, revolver, pengunci tabung mikroskop, lensa objektif, penjepit preparat, meja preparat, kondensor, pemutar kondensor, diafragma, pengatur penjepit preparat, pemutar kasar, pengatur halus, pengatur penjepit preparat, sakelar Lampu, pengatur Intensitas cahaya, lampu, lengan mikroskop dan kaki mikroskop. Cara penggunaannya sesuai petunjuk yang diberikan agar mendapat bentuk bayangan yang jelas.
2. Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dimikroskop, diantaranya:
a. Menyediakan bahan
b. Meletakkan bahan di gelas objek
c. Menutup dengan gelas penutup secara perlahan
3. Sel hewan berbentuk tidak teratur, strukturnya terdiri dari membran sel, inti dan sitolasma. Sedangkan sel tumbuhan bentuknya teratur, strukturnya terdiri dari dinding sel, inti dan sitoplasma.
7.2 Saran
Dalam Praktikum Biologi Dasar tentang mikroskop dan sel, sebaiknya praktikan menguasai serta memahami materi pada masing-masing pengamatan supaya praktikum berjalan lebih lancar dan baik serta mendapat manfaat.



DAFTAR PUSTAKA

Aprilia,S.Arifin,B.Oktariana,H.KARAKTERISASI POLIAKRILONITRIL UNTUK PENGOLAHAN AIR BEWARNA SECARA ULTRAFILTRASI. JURNAL HASIL PENELITIAN INDUSTRI.VOL:24,NO:2.
Campbell, Neil A, dkk.2008.BIOLOGI Jilid 1.Jakarta:Erlangga

Fista,D.2014.PERUBAHAN MORFOLOGI STAPHYLOCOCCUS AUREUS AKIBAT PAPARAN EKTRAK ETANOL BIJI KAKAO (THEOBROMA KAKAO ) SECARA IN FITRO. E JURNAL PUSTAKA KESEHATAN.VOL:2.NO:2

Lelono,Asmoro.2002.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember:Universitas    Jember
Neill,dkk.2010.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta:Penerbit Erlangga
Parjatmo, Widjojo, dkk.1987.PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM 1.Bandung:Angkasa
Supriyanto ,dkk.1992.Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember:Universitas Jember
Tim Pengampu Mata Kuliah.2015.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember:Universitas Jember
TIM DOSEN PEMBINA.2012.PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1.Jember:Universitas Negeri Jember




UNTUK DOWNLOAD FILE KLIK LINK : http://adf.ly/1aFezU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar