LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“MEMPELAJARI
JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”
Oleh:
Nama :
INGGIL ISMIHARTO
NIM : 150210101051
Program Studi : PENDIDIKAN
MATEMATIKA
Kelompok : II
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I.
JUDUL
Mempelajari
Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan
II.
TUJUAN
2.1 Mahasiswa
dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan
2.2 Mahasiswa
dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan
III.
DASAR
TEORI
Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama disebut jaringan (Tim Pengampu Mata Kuliah, 2015:6).
A. Jaringan
Hewan
Pada garis
besarnya, Jaringan Hewan dibagi menjadi empat kelompok:
1. Jaringan
Epitel
2. Jaringan
Ikat
3. Jaringan
Otot
4. Jaringan
Saraf
(Tim Pengampu
Mata Kuliah, 2015:6).
Jaringan Epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapissan pipih.
Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung dapa tubuh. Jaringan ini juga
membentuk kulit yang membungkus tubuh (Kimball,1983:110).
Jaringan epitel merupakan suatu lapisan
dari sel-sel yang rapat susunannya dan membatasai rongga-rongga di dalam tubuh
atau menutupi permukaan tubuh (Supriyanto, 1992:1).
Jaringan yang membatasi tubuh dengan
lingkungannya, baik sebelah luar maupun di sebelah dalam seperti dinding usus,
pembuluh darah, dan lain-lain. Sel-sel epitel biasanya melekat pada membran
basala, suatu lapisan yang memisahkan dengan jaringan dibawahnya. Jaringan
epitel ada bermacam-macam, yaitu:
a)
Epitel berlapis tunggal pipih, misalnya
pada endotelium, yaitu dinding bagian dalam dari pembuluh darah.
b)
Epitel berlapis tunggal kubus, misalnya
pada tubulus (saluran) pada ginjal.
c)
Epitel berlapis tunggal silindris,
misalnya pada mukosa (dinding sebelah dalam) dari usus
d) Epitel
berlapis banyak pipih, misalnya pada kulit
e)
Epitel berlapis banyak semu silindris,
misalnya pada trakea (saluran pernapasan
(Parjatmo,
1987:17)
Berdasarkan
bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas :
a. Epitel
Pipih Selapis (epitel skuamosa biasa)
Bentuk sel ini pipih
(dilihat dari samping) dan poligonal bila dilihat dari atas. Inti umumnya
lonjong dengan sumbu sejajar dengan membran basal.
Contoh pada :
Pleura, Peritomeu, Endothel pembuluh darah, Epitel dan Kapsula Bowman dan Loop
Henle dan ginjal, dll.
b. Epitel
Kubus Selapis
Dilihat dari
atas bentuk epitel poligonal, sedang dari samping berbentuk kuboid. Inti bulat
dan umumnya terdapat di tengah.
Contoh pada :
Ovarium, Tiroid, Nefronn ginjal, dll.
c. Epitel
Kolumnar Satu Lapis (epitel silindris selapis)
Bentuk epitel
ini kolumnar (silindris) dengan inti lonjong tegak dalam sel di bagian basal.
Pada usus terdapat sel Goblet yang menghasilkan mucus.
Contoh pada :
Lambung, dll (Waluyo, 1993 : 21-22).
Menurut fungsinya, jaringan
epithelium dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Epithelium
protekif
Jaringan ini berfungsi untuk
melindungi tubuh hewan dari gangguan lingkungan luarnya dan melindunginya pula
terhadap kemungkinan infeksi.
2.
Epithelium
sekretoris
Jaringan ini berfungsi
khusus untuk memproduksi secret yang penting digunakan oleh seekor binatang.
Epithelium yang bertype collumner, disebut cel goblet, yang berfungsi untuk
mensekresikan mucus. Epithelium sekretoris yang betype cuboid. Sekresinya dapat
bersifat mucus maupun serus.
3.
Epithelium
sensori
Jaringan ini berfungsi untuk
menerima rangsang/stimuli luar tertentu, terdapat misal pada : epidermis
Lumbricus, lidah dan hidung manusia
(Radiopoetro,1991:94-95).
Sifat-sifat
Umum Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan lapisan pembungkus dan pelapis,
lepas dari tebal atau fungsinya, mempunyai beberapa sifat yang umum yakni
sebagai berikut.
1.
Sel-selnya
mempunyai bentuk yang agak teratur dan tidak banyak mempunyai proses
protoplasma yang luas. Lembaran-lembaran epitel kebanyakan menempel erat satu
sama lain.
2.
Antara
sel-selnya terdapat sedikit kerangka struktural (bahan ekstraseluler atau
matriks).
3.
Jaringan
epitel tidak mempunyai persediaan dari pembuluh darah dan harus diberi
persediaan makanan melalui difusi dari lapisan-lapisan kapiler yang ada
dibawahnya.
4.
Jaringan-jaringan
epitel terikat eratpada jaringan konektif yang terletak di bawahnya oleh
selaput tipis yang disebut lamina basal atau membran dasar.
5.
Jaringan
epitel dapat diamati pada waktu sewaktu mitosis, dan bila mitosis ini terjadi
menandakan adanya pembaruan sel.
(Waluyo, 2006 : 37)
Jaringan epitel menjalankan berbagai
fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa
epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang.
Epitelium kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena
gesekan mekanis, radiasi ultraviolet dan serangan bakteri.
Epitel
juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari dan ke jaringan dan rongga
yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran pencernaan mengeluarkan
enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga menyerap produk akhir pencernaan
makanan dari padanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi dengan
epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan rongga paru-paru. Epitelium
ini mengeluarkan mukus untuk melindungi dirinya terhadap kekeringan dan untuk
menangkap partikel-partikel debuyang terhirup. Banyak diantara sel-selnya
mempunyai silia di permkaan “bebas” yang mengatur mukus dengan bawaan bahan
asing kembali ke atas sampai leher. Sel-sel elamin harus dilepaskan dari tubuh
agar berfungsi dalam reproduksi seksual. Sel-sel tersebut berasal dari
epitelium, dalam hal ini epitelium germinal (Kimball, 1990:111-112).
UNTUK FILE LENGKAPNYA SILAHKAN UNDUH DI : http://adf.ly/1aFfgs
UNTUK CONTOH JURNAL : http://adf.ly/1aFgLb
UNTUK CONTOH JURNAL : http://adf.ly/1aFgLb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar